Bagaimana Memilah Sampah di Rumah?

 2025-03-06   info-umum

Sampah memang salah satu permasalahan dunia yang tidak ada habisnya. Paling awal, sebaiknya kita menilik konsumsi dari rantai awal dan mengurangi yang tidak perlu. Kita hanya cukup membeli barang-barang yang kita butuhkan dan yang ramah lingkungan, kita juga perlu menghindari barang-barang dengan packaging sekali pakai.
Namun kami menyadari bahwa saat ini industri belum mendukung pengurangan packaging sekali pakai dan juga masih belum 100% bertanggung jawab pada kemasan hasil industrinya. Sehingga, terkadang kita sebagai konsumen masih perlu mengkonsumsi barang primer yang belum ada alternatif ramah packaging.
Saat itu terjadi, kita perlu bertanggung jawab pada sampah yang kita buat secara sadar. Karena membuang sampah di tempat sampah sekarang tidak cukup. JIka sampah-sampah ini bercampur dan menumpuk di TPA maka akan menimbulkan gas beracun yang mengakibatkan efek rumah kaca (salah satu faktor besar pada perubahan iklim), seperti bom waktu yang lama kelamaan bisa meledak.
Sampah membuat bumi kita kotor, mengancam berbagai kehidupan makhluk hidup, dan menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir.
Selain itu, sampah juga membuat kita kesulitan mendapatkan udara (oksigen) yang bersih jika bumi kita masih tertutup sampah. Maka dari itu, butuh kesadaran diri masing-masing untuk menangani (mengurangi) sampah-sampah yang berada di sekitar kita.
Salah satu langkah mudah yang bisa kita lakukan yaitu memilah sampah yang ada di rumah kita. Ada beberapa manfaat memilah sampah yang bisa kita dapatkan:
Agar sampah kering dan sampah basah tidak bercampur, karena jika kedua jenis sampah ini tercampur bisa menjadi sarang bakteri dan menimbulkan bau tak sedap.
1. Menghindari material-material berbahaya yang tercampur (seperti sampah elektronik, obat-obatan, dan lain-lain).
2. Mempermudah dalam pengolahan dan daur ulang sampah.
3. Meminimalisir sampah-sampah yang akan berakhir di TPA.
A. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan bisa terurai secara alamiah/biologis. Misalnya sisa makanan, dedaunan, atau ranting yang ada di halaman rumah.
Sampah organik ini juga terdiri dari 2 kategori:
1. Sampah organik basah.
2. Sampah organik kering.
Kategori sampah organik basah diantaranya: kuah, kaldu, tulang belulang, atau sisa makanan lain yang mengandung air.
Dan kategori sampah organik kering diantaranya: Dedaunan, ranting, kulit buah, dan sayuran yang belum dimasak seperti daun bawang, seledri, pakcoy, kangkung, dan sampah organik kering lainnya.
Lalu, setelah memilah 2 kategori sampah diatas, diapakan lagi?
Sampah organik basah bisa dimanfaatkan kembali untuk:
- Berikan ke hewan peliharaan (kucing atau anjing).
- Masukkan ke biopori (bila ada).
- Kuburkan sedalam mungkin di tanah untuk menghindari ulat atau belatung.
Dan sampah organik kering bisa digunakan untuk:
- Sisa kulit buah dijadikan Eco-Enzyme.
- Sisa sayur bisa dijadikan veggie stock.
- Tanam kembali (regrow) sisa sayuran seperti daun bawang, seledri, pakcoy, atau kangkung.
- Jadikan pupuk kompos.
B. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai secara biologis dan proses penghancurannya membutuhkan penanganan di tempat khusus.
Contoh dari sampah anorganik, misalnya plastik, kaleng, kertas, dan lain-lain.
Untuk memilah sampah-sampah tersebut, ada 3 langkah mudah yang perlu kamu lakukan:
1. Kumpulkan.
2. Pisahkan.
3. Bersihkan.